Green, Recycle, Safe Our Earth & Our Generation !!

Sabtu, 04 April 2009

MENGATASI LINGKUNGAN KUMUH DI SEKITAR KITA


Kota-kota besar tak dapat melepaskan diri dari permasalahan lingkungan hidup. Besarnya arus urbanisasi dari desa ke kota merupakan penyebab timbulnya lingkungan kumuh, mereka hidup di kota dengan menempati tempat tinggal ala kadarnya. Tak aneh jika di pinggir-pinggir kota bertabaran perkampungan kumuh yang tak sedp dipandang mata.

Penggunaan tempat tinggal yang seadanya tidak hanya mengganggu penataan lingkungan kota tetapi uga mengurangi keindahan. Dampak lainnya menyangkut masalh kebersihan. Kaum urban yang tinggal di perkampungan kumuh kurang memperhatikan masalah kebersihan. Keterbatasan fasilitas umum menyebabkan pola hidup mereka menjadi tak teratur.

Kepala memang sama hitam, tapi pendapat berlain-lainan. Itulah kenyataan yang di hadapi oleh kaum urban di kota-kota besar. Mereka berpandapat bahwa sebagai warga negara, mereka memiliki hak hidup dimanaoun berada. Tak jarang diantara meeka mendirikan rumah sederhana di tepi-tepi sungai Mereka membuang sampah dan limbah keluarga di sungai itu. Mereka tak mempedulikan dampak pencemaran air akibat kebiasaan hidup yang salah. Sungai yang tercemar menimbulkan bau tak sedap dan rawan banjir.

Pemerintah kota tak menutup mata adanya permasalahan seperti ini. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mengatasinya dengan penataan dan penertiban secara continue. Pemerintah telah berusaha bekerjasam dengan lembaga swadayamasyarakat organisasi dan sosial untuk mengentaskan lingkungan kumuh. Telah kita sadari bersama bahwa tanpa langkah ini, berat bagi pemerintah untuk mengatasi permasalahan pendudukan.

Kaum urban itu tidak perlu berkepala batu apabila di suruh pindah oleh pihak berwajib. Mereka sebaiknya mempertimbangkan antara hak dan kewajibanyya.Pemanfaatan lingkungan tertentu harus mendapat persetujuan dari pemerintah. Mereka tidak boleh sembarangan menempati tanah negara sesuai keinginannya.

Nasib rakyat kecil memang diluar angan-angan. Kaum urban bertekad boro dari desa ke kota untuk mengadu nasib. Barangkali taraf hidupnya dapat menigkat setelah berusaha di kota. Tak terbayang oleh mereka bagaimana berat resiko yang dihadapi oleh kaum urban yang hanya bermodal semangat. Tak jarang petugas ketertiban umum masih dihimpit tangga, itulah kenyataan yang masih dihadapi oeh kaum urban.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]



<< Beranda